PUSAT KESEHATAN
Pusat
kesehatan bisa berupa klinik, rumah sakit, praktek bidan ataupun yang
lainnya. Biasanya rumah sakit ini terdapat di pusat kota, sering disebut
RSUD tergantung nama daerahnya apa. Tetapi yang sering mudah didapat
dan tersebar diberbagai daerah adalah klinik dan bidan umum. Begitu juga
PUSKESMAS sama halnya dengan klinik tersebar diberbagai daerah.
Pusat kesehatan Sumedang adalah Rumah Sakit Sumedang terletak
di sekitar Jalan Pangeran Santri. Sebenarnya pusat kesehatan di Sumedang sangat
lah
banyak selain rumah sakit ada juga klinik seperti klinik Dano yang
berada di Jalan Dano. Kemudian PUSKESMAS yang di bangun menyebar pada
setiap daerah. Hal ini tentulah sangat membantu mempermudah dalam
memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Berikut fotonya:
PUSAT TRANSPORTASI
Pusat
transportasi Sumedang mencakup transportasi darat saja
yaitu Terminal Ciakar yang terletak di Jalan Prabu Gajah Agung. Terminal
ini sering dijadikan transit bus dari berbagai tujuan misalnya saja
transit dari daerah Depok, Jakarta, Bandung , Cirebon dan sebagainya.
Terminal ini tempatnya kebetulan sangatlah strategis karena berada di
pusat kota sehingga mudah dijangkau.
Berikut fotonya:
Berikut fotonya:
Berikut fotonya:
PUSAT PEMERINTAH
Pusat
pemerintahan
Sumedang adalah di Kabupaten tepatnya sering dikatakan PEMDA
(Pemerintahan Daerah), yang bertempat di Jalan Prabu Gajah Agung No.18
Sumedang. Di gedung ini tentunya terjadi berbagai aktifitas pelayanan
pemerintahan untuk penduduk. Semua tersebut tentunya telah disesuaikan
sesuai dengan prosinya masing-masing yaitu dengan kegiatan
pengorganisasian.Berikut fotonya:
PUSAT PERDAGANGAN
Pusat
perbelanjaan Sumedang terdiri dari pasar rakyat dan
pasar modern.Sebenarnya diberbagai daerah pasar ini sudah mampu
menjangkau pelosok-pelosok terpencil. Yang tentunya sangat membantu
sekali masyarakat sekitarnya. Hanya saja ketersediaan barang yang
menjadi kendalanya karena jarak yang jauh ketepat waktuanpun sering
kaliterabaikan dalam pengiriman barang. Oleh karena itu masyarakat
tersebut lebih memilih beramai-rami berbelanja kebutuhannya ke pasar
besar memang masih tentunya masih berbau tradisional karena sesuai
namanya pasar rakyat. Dan tak lupa disediakan sebuah pasar yang didesai
untuk tujuan keefisienan yaitu pasar modern . Pasr ini juga tak luput
menjadi serbuan masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhannya. Berikut
Pasar rakyat yaitu Pasar Inpres Sandang Sumedang terletak di
Jalan Tampomas No.61 Sumedang, sedangkan pasar modern yaitu Toserba GRIA
Sumedang terletak di Jalan Mayor Abdurahman.
Berikut fotonya:
Berikut fotonya:
PUSAT PENDIDIKAN
Pusat pendidikan Sumedang pada setiap daerahnya tentu sangat
banyak sekali. Salah satunya seperti SMKN Situraja, SMAN Situraja,SMA NEGERI 2 CIMALAKA berada di Jalan Margamukti , tepatnya dibawah kaki Gunung Tampomas.SMA NEGERI 1 CIMALAKA bertempat di Jalan Raya Tanjungkerta Cimalaka tepat dipinggir jalan sekali.
PUSAT INDUSTRI
Sumedang bukan hanya saja
diikonkan sebagai kota tahu, ternyata Sumedang juga memiliki sumber daya
manusia yang cukup unggul di bidangnya masing-masing. Salah satu diantaranya
sebagai pengrajin sekaligus perintis Batik Sumedang. Ibu Ina Mariana namanya
yang kini beralamat di Desa Cimasuk, Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.
Dia juga tinggal di sebuah rumah yang sangat sederhana. “Rumah saya sudah
digadaikan. Ini saya menumpang pada rumah dinas suami, usaha saya bangkrut.
Habis, semua habis. Utang saya bertumpuk dan sedang saya cicil sedikit demi
sedikit,” kata Ina Mariana (50).
Batik Sumedang mulai dipopulerkan
pada pertengahan tahun 90an, dan berkembang pesat sampai tahun 2002. Saat
itu, ia mampu melahirkan setidaknya 20 pengrajin batik. Sebulan ia bisa
menjual sekitar 600 potong batik batik cap, 1 sampai 2 potong batik tulis.
Dan juga mendapat dukungan dari bupati saat itu, H. Misbach, yang ikut
menyosialisasikan Batik Sumedang dengan menganjurkan pemakaian seragam batik
bagi para pegawai pemerintah daerah.
Adapun motif motif batik khas
Sumedang; seperti motif Lingga, Kembang Boled, Hanjuang, Klowongan Tahu,
Mahkota (Siger) Binokasih, dan Pintu Srimangganti. Semua motif tersebut
terinspirasi dari sejarah kerajaan yang pernah ada di Sumedang, Geusan Ulun.
Disamping itu, terdapat motif-motif yang dipengaruhi budaya lokal daerah
Cirebon, Yogyakarta, Solo maupun Pekalongan. Seperti Ragam Hias “Taburan
Merica”, “Taburan Beras”, dan “Merak Ngibing”.
Namun pada tahun 2004, usaha Batik
Sumedang mulai mengalami penyusutan dan juga kerugian. Terutama setelah
populernya tekstil bercorak batik. Bagaimana tidak hal itu tidak terjadi,
karena harga selembar batik cap tekstil lebih murah yaitu sekitar Rp 10.000,
itu pun ada yang sudah jadi kemeja. Sementara harga batik cap buatan Ibu Ina
untuk upah mencelup, mencap dan mencanting saja sudah Rp 25.000. Jadi untuk
perlembarnya sekitar Rp 50.000 untuk bahan kain katun nomor satu. Apalagi
untuk batik tulis bisa mencapai Rp 250.000 perlembar. Masuknya tekstil
bercorak batik mengubah konstelasi batik kesumedangan pun hilang dari pasaran.
Batik Sumedang Motif Daun Boled
Batik Sumedang Motif Kuda Renggong
Batik Sumedang Motif Lingga
Batik Sumedang Motif Mahkota Binokasih
PUSAT BUDAYA DAN SENI
SIPAN
Sipan adalah anak peternak kuda yang berasal dari
Buahdua, Sipan tergerak hatinya untuk mengamati gerak kuda peliharaannya
terutama pada gerakan kepala dan kaki, gerakan-gerakan itulah yang menjadi
dasar intuisi dalam hal penciptaan kesenian Kuda Renggong (kuda yang bisa
menari).
TARI TOPENG
Pionir pencipta tari topeng kasumedangan adalah Raden
Ono Lesmana dengan memadukan unsur tarian khas topeng Cirebon dengan unsur tari
wayang, yang karyanya lebih dikenal dengan nama tari topeng Jayengrasana.
KESENIAN
TARAWANGSA
Jenis kesenian ini muncul karena kalangenan para petani pada waktu sibuk
panen. Nilai-nilai yang terkandung didalamnya merupakan cerminan kegembiraan
dan rasa syukur para petani pada waktu panen. Kesenian ini menonjol di daerah
Kecamatan Rancakalong.
|