Sabtu, 21 Februari 2015

LEMBAGA/PUSAT KAB SUMEDANG

PUSAT KESEHATAN
Pusat kesehatan bisa berupa klinik, rumah sakit, praktek bidan ataupun yang lainnya. Biasanya rumah sakit ini terdapat di pusat kota, sering disebut RSUD tergantung nama daerahnya apa. Tetapi yang sering mudah didapat dan tersebar diberbagai daerah adalah klinik dan bidan umum. Begitu juga PUSKESMAS sama halnya dengan klinik tersebar diberbagai daerah.
Pusat kesehatan Sumedang adalah Rumah Sakit Sumedang terletak di sekitar Jalan Pangeran Santri. Sebenarnya pusat kesehatan di Sumedang sangat 
lah banyak selain rumah sakit ada juga klinik seperti klinik Dano yang berada di Jalan Dano. Kemudian PUSKESMAS yang di bangun menyebar pada setiap daerah. Hal ini tentulah sangat membantu mempermudah dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Berikut fotonya:


PUSAT TRANSPORTASI
Pusat transportasi Sumedang mencakup transportasi darat saja yaitu Terminal Ciakar yang terletak di Jalan Prabu Gajah Agung. Terminal ini sering dijadikan transit bus dari berbagai tujuan misalnya saja transit dari daerah Depok, Jakarta, Bandung , Cirebon dan sebagainya. Terminal ini tempatnya kebetulan sangatlah strategis karena berada di pusat kota sehingga mudah dijangkau.
Berikut fotonya:



 PUSAT PEMERINTAH
Pusat pemerintahan Sumedang adalah di Kabupaten tepatnya sering dikatakan PEMDA (Pemerintahan Daerah), yang bertempat di Jalan Prabu Gajah Agung No.18 Sumedang. Di gedung ini tentunya terjadi berbagai aktifitas pelayanan pemerintahan untuk penduduk. Semua tersebut tentunya telah disesuaikan sesuai dengan prosinya masing-masing yaitu dengan kegiatan pengorganisasian.
Berikut fotonya:


 PUSAT PERDAGANGAN
 Pusat perbelanjaan Sumedang terdiri dari pasar rakyat dan pasar modern.Sebenarnya diberbagai daerah pasar ini sudah mampu menjangkau pelosok-pelosok terpencil. Yang tentunya sangat membantu sekali masyarakat sekitarnya. Hanya saja ketersediaan barang yang menjadi kendalanya karena jarak yang jauh ketepat waktuanpun sering kaliterabaikan dalam pengiriman barang. Oleh karena itu masyarakat tersebut lebih memilih beramai-rami berbelanja kebutuhannya ke pasar besar  memang masih tentunya masih berbau tradisional karena sesuai namanya pasar rakyat. Dan tak lupa disediakan sebuah pasar yang didesai untuk tujuan keefisienan yaitu pasar modern . Pasr ini juga tak  luput menjadi serbuan masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhannya. Berikut Pasar rakyat yaitu Pasar Inpres Sandang Sumedang terletak di Jalan Tampomas No.61 Sumedang, sedangkan pasar modern yaitu Toserba GRIA Sumedang terletak di Jalan Mayor Abdurahman.
Berikut fotonya:  



PUSAT PENDIDIKAN
Pusat pendidikan Sumedang pada setiap daerahnya tentu sangat banyak sekali. Salah satunya seperti SMKN Situraja, SMAN Situraja,SMA NEGERI 2 CIMALAKA berada di Jalan Margamukti , tepatnya dibawah kaki Gunung Tampomas.SMA NEGERI 1 CIMALAKA bertempat di Jalan Raya Tanjungkerta Cimalaka tepat dipinggir jalan sekali.
 



PUSAT INDUSTRI 
Sumedang bukan hanya saja diikonkan sebagai kota tahu, ternyata Sumedang juga memiliki sumber daya manusia yang cukup unggul di bidangnya masing-masing. Salah satu diantaranya sebagai pengrajin sekaligus perintis Batik Sumedang. Ibu Ina Mariana namanya yang kini beralamat di Desa Cimasuk, Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Dia juga tinggal di sebuah rumah yang sangat sederhana. “Rumah saya sudah digadaikan. Ini saya menumpang pada rumah dinas suami, usaha saya bangkrut. Habis, semua habis. Utang saya bertumpuk dan sedang saya cicil sedikit demi sedikit,” kata Ina Mariana (50).
Batik Sumedang mulai dipopulerkan pada pertengahan tahun 90an, dan berkembang pesat sampai tahun 2002. Saat itu, ia mampu melahirkan setidaknya 20 pengrajin batik. Sebulan ia bisa menjual sekitar 600 potong batik batik cap, 1 sampai 2 potong batik tulis. Dan juga mendapat dukungan dari bupati saat itu, H. Misbach, yang ikut menyosialisasikan Batik Sumedang dengan menganjurkan pemakaian seragam batik bagi para pegawai pemerintah daerah.
Adapun motif motif batik khas Sumedang; seperti motif Lingga, Kembang Boled, Hanjuang, Klowongan Tahu, Mahkota (Siger) Binokasih, dan Pintu Srimangganti. Semua motif tersebut terinspirasi dari sejarah kerajaan yang pernah ada di Sumedang, Geusan Ulun. Disamping itu, terdapat motif-motif yang dipengaruhi budaya lokal daerah Cirebon, Yogyakarta, Solo maupun Pekalongan. Seperti Ragam Hias “Taburan Merica”, “Taburan Beras”, dan “Merak Ngibing”.
Namun pada tahun 2004, usaha Batik Sumedang mulai mengalami penyusutan dan juga kerugian. Terutama setelah populernya tekstil bercorak batik. Bagaimana tidak hal itu tidak terjadi, karena harga selembar batik cap tekstil lebih murah yaitu sekitar Rp 10.000, itu pun ada yang sudah jadi kemeja. Sementara harga batik cap buatan Ibu Ina untuk upah mencelup, mencap dan mencanting saja sudah Rp 25.000. Jadi untuk perlembarnya sekitar Rp 50.000 untuk bahan kain katun nomor satu. Apalagi untuk batik tulis bisa mencapai Rp 250.000 perlembar. Masuknya tekstil bercorak batik mengubah konstelasi batik kesumedangan pun hilang dari pasaran.

 Batik Sumedang Motif Daun Boled



 Batik Sumedang Motif Kuda Renggong


 Batik Sumedang Motif Lingga


 Batik Sumedang Motif Mahkota Binokasih


PUSAT BUDAYA DAN SENI

SIPAN
Sipan adalah anak peternak kuda yang berasal dari Buahdua, Sipan tergerak hatinya untuk mengamati gerak kuda peliharaannya terutama pada gerakan kepala dan kaki, gerakan-gerakan itulah yang menjadi dasar intuisi dalam hal penciptaan kesenian Kuda Renggong (kuda yang bisa menari).


 
TARI TOPENG
Pionir pencipta tari topeng kasumedangan adalah Raden Ono Lesmana dengan memadukan unsur tarian khas topeng Cirebon dengan unsur tari wayang, yang karyanya lebih dikenal dengan nama tari topeng Jayengrasana.


 
KESENIAN TARAWANGSA
Jenis kesenian ini muncul karena kalangenan para petani pada waktu sibuk panen. Nilai-nilai yang terkandung didalamnya merupakan cerminan kegembiraan dan rasa syukur para petani pada waktu panen. Kesenian ini menonjol di daerah Kecamatan Rancakalong.